Tingginya Suplai dari Produksi OPEC, Harga Minyak Melemah

Di Baca : 6093 Kali
Jakarta (KabarHeadline.com) - Harga minyak ditutup melemah pada hari Kamis waktu Amerika Serikat setelah pembelian minyak berkurang akibat harganya yang telah menyentuh US$50 per barel. Selain itu, pelaku pasar juga khawatir dengan tingginya suplai dari organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC). Dikutip dari Reuters, permintaan yang cukup kuat telah menopang harga minyak dunia. Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan bahwa permintaan bensin meningkat ke angka 9,84 juta barel per hari pada pekan lalu dan diiringi dengan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 1,5 juta barel. Namun, pelaku pasar menyalahkan tingginya produksi OPEC yang membatasi penguatan harga minyak. Seperti diketahui, OPEC dan produsen lainnya termasuk Rusia berjanji untuk membatasi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari hingga Maret 2018 demi menopang harga. Meski begitu, produksi OPEC menyentuh rekor 33 juta barel per hari di bulan Juli atau naik 90 ribu barel per hari dibanding bulan sebelumnya. Adapun, tingginya produksi ini ditopang oleh Libya, yang selama ini dikecualikan dari kesepakatan pembatasan produksi. Hasilnya, harga patokan Brent LCOc1 melemah US$0,35 per barel ke angka US$52,01 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah AS tercatat melemah US$0,56 per barel ke angka US$49,03 per barel. Analis memperkirakan, kecukupan suplai akan terus mempengaruhi harga minyak. National Australia Bank menuturkan, kenaikan harga minyak yang signifikan tidak mungkin terjadi di tahun ini. Selain itu, Goldman Sachs mengatakan bahwa sektor minyak telah berhasil menyesuaikan diri dengan harga minyak di kisaran US$50 per barel.*** Sumber : CNN Indonesia


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar