Sambil Coffee Morning Dengan Wartawan, Polres Inhu Bahas Pencegahan Karlahut

Di Baca : 6685 Kali
Rengat (KabarHeadline.com) - Meski tidak punya anggaran pencegahan dan penanganan musibah kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) dari APBD II Kabupaten Inhu tahun 2017, Kapolres Indragiri Hulu AKBP Arif Bastari SIK MH tetap semangat untuk melakukan pencegahan Karlahut, semangatnya tampak tidak pernah surut. Kapolres yang baru menjabat tiga bulan di Inhu itu bersaran agar seluruh tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Karlahut semakin kompak, solid dan bersatu. Hal ini disampaikan Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Roni Syahendra, Kasat Reskrim AKP Andrie Setiawan dan Kasat Lantas AKP Ricky Michael Mandey, Kapolsek Rengat Barat Kompol B Suryadi, Kamis (27/7/2017) di sela coffee morning bersama wartawan di Pematangreba. "Spirit pencegahan musibah Karlahut selalu kita tegaskan di setiap apel pagi bahkan pada kesempatan diskusi bersama perwira jajaran Polres Inhu," katanya. Naluri waspada bencana Karlahut semakin ia intenskan pasca musim kemarau terhitung Idul Fitri 1438 Hijriah. Belajar dari pengalaman Indragiri Hulu adalah salah satu daerah penyumbang kabut asap khususnya Kecamatan Kualacenaku, Batang Peranap dan Kecamatan Peranap, menurutnya, ketiga itu tercatat sebagai rawan bencana Karlahut karena kultur dan biografi wilayahnya didominasi lahan gambut. "Untuk pemadamannya juga lumayan lebih rumit dibandingkan daerah berkultur mineral," papar Kapolres. Dijelaskan, untuk pencegahan musibah Karlahut di Inhu Polres Inhu memiliki dua Satgas Pengendalian Hukum, Satgas Preventif ditambah 75 personal Bhabinkamtibmas. "Babinkamtibmas adalah ujung tombak," sambung Kapolres sekaligus mempertegas Bhabinkamtibmas sebagai 'ujung tombak' harus punya tombak yang tajam. "Belakangan juga datang Danrem, kedatangan Danrem ini juga tidak jauh berberda dengan apa yang disampaikan kepada perwira. Sejalan dengan itu, beberapa hari lalu ditindaklanjuti dengan rapat bersama di tingkat kabupaten yang juga dihadiri bupati, Damdim, KPBD," terangnya. Daerah rawan Karhutla jika melihat dari kultur daerah yakni mineral dan gambut lebih rentan terjadi kebarakan. Tidak dibakar saja, gambut dengan cuaca yang ekstrim bisa terbakar. Wilayahnya yakni Kuala Cenaku, Batang Gansal, Batang Cenaku, Batang Peranap. "Wilayah ini lebih intensip untuk pencegahan," pungkasnya.*** (rdk/drc)


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar