Berdayakan Lahan Tidur, Eks Karlahut : Dengan Swadaya Warga Titi Akar Panen Padi
Di Baca : 6761 Kali
RUPAT UTARA (Kabarheadline.com) - Pemerintah dan Masyarakat Desa Titi Akar memanen padi di lahan tidur bekas kebakaran hutan dan lahan.
Pemberdayaan lahan ini juga untuk mengurangi terjadinya kebakaran di daerah belukar maupun hutan.
Kepala Desa Sukarto menuturkan, Pemdes bersama Warga beberapa bulan lalu sepakat menanam tanaman Padi/ palawija di lahan belukar.
Tepatnya berada di Dusun Hutan Samak,Kecamatan Rupat Utara (Kabupaten Bengkalis), lahan belukar bekas hutan dan juga lahan warga yang bekas terbakar telah menghasilkan,
"warga dan Pemdes Titi Akar saat ini lagi panen padi di lahan yang luasnya lebih kurang 20 Ha, dikerjakan secara bergotong royong,"tutur Sukarto, anak bahtin Anyang ini.(Rabu,16/01/2018).
Melihat hal ini, Sukarto berharap kedepannya ada perhatian dari Dinas Pertanian dalam membantu kegiatan warga ini.
Warga membutuhkan Binaan tentang tata cara bertani yang baik sesuai kemajuan tehnologi.
Penanaman padi yang diterapkan Warga masih sistem tradisional, sehingga masa panen hanya1x dalam setahun.
Selain bantuan bentuk binaan, fasilitas, tentu membutuhkan bibit unggul sehingga dapat memanen minimal 2 atau 3 kali dalam setahun.
Dalam hal ini masyarakat telah ikut serta berperan menyukseskan program Bupati Bengkalis Amril Mukminin dalam bidang pangan.
Tanaman warga yang panen saat ini, murni swadaya masyarakat dan bimbingan Kepala Desa dan Babinsa,
"berharap kedepan bukan hanya tanaman padi, namun juga ada tanaman palawija lainnya, hal ini tentu butuh binaan, dari dinas terkait," Harap Sukarto didampingi Babins Novriandi.*** (Edi)
Kepala Desa Sukarto menuturkan, Pemdes bersama Warga beberapa bulan lalu sepakat menanam tanaman Padi/ palawija di lahan belukar.
Tepatnya berada di Dusun Hutan Samak,Kecamatan Rupat Utara (Kabupaten Bengkalis), lahan belukar bekas hutan dan juga lahan warga yang bekas terbakar telah menghasilkan,
"warga dan Pemdes Titi Akar saat ini lagi panen padi di lahan yang luasnya lebih kurang 20 Ha, dikerjakan secara bergotong royong,"tutur Sukarto, anak bahtin Anyang ini.(Rabu,16/01/2018).
Melihat hal ini, Sukarto berharap kedepannya ada perhatian dari Dinas Pertanian dalam membantu kegiatan warga ini.
Warga membutuhkan Binaan tentang tata cara bertani yang baik sesuai kemajuan tehnologi.
Penanaman padi yang diterapkan Warga masih sistem tradisional, sehingga masa panen hanya1x dalam setahun.
Selain bantuan bentuk binaan, fasilitas, tentu membutuhkan bibit unggul sehingga dapat memanen minimal 2 atau 3 kali dalam setahun.
Dalam hal ini masyarakat telah ikut serta berperan menyukseskan program Bupati Bengkalis Amril Mukminin dalam bidang pangan.
Tanaman warga yang panen saat ini, murni swadaya masyarakat dan bimbingan Kepala Desa dan Babinsa,
"berharap kedepan bukan hanya tanaman padi, namun juga ada tanaman palawija lainnya, hal ini tentu butuh binaan, dari dinas terkait," Harap Sukarto didampingi Babins Novriandi.*** (Edi)
LAINNYA
.jpeg)
Tulis Komentar