Menko Marves Buka Suara Soal Kenaikan Harga BBM jenis Pertamax  yang dilakukan PT Pertamina, Berikut Penjelasannya

Jumat, 01 April 2022

Ket Foto : Menko Marves, Luhut Panjaitan saat di wawancarai untuk menjelaskan kenaikan harga BBM

JAKARTA (KHC) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan buka suara soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax  yang dilakukan PT Pertamina (Persero) mulai Jumat (1/4) ini. Ia menyebut, Indonesia merupakan negara paling lambat terkait kenaikan harga BBM.

Pasalnya, sejumlah negara sudah terlebih dulu menaikkan harga BBM sebelum Indonesia. 

"Seluruh dunia kemarin paparan saya kepada presiden memang kita yang paling lambat," ujarnya saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi Timur, Jumat (1/4).

Luhut menambahkan kenaikan harga bahan bakar termasuk Pertamax memang sulit dihindari. Adapun faktor yang mendasari kenaikan ini salah satunya perang Rusia dengan Ukraina yang memicu kelangkaan dan lonjakan harga minyak dunia.

"Kemudian kelangkaan sekarang juga sunflower karena tidak bisa impor atau ekspor dari Ukraina," katanya.

Diketahui, minyak mentah dunia memang meningkat tajam dari level US$90 ke atas US$110 per barel usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2) lalu. Minyak mentah Indonesia alias Indonesia crude price pun terpengaruh.

Menurutnya, Indonesia menjadi negara yang beruntung lantaran ekonomi masyarakat di dalam negeri jauh lebih baik. Alhasil kata Luhut, meski harga BBM dinaikkan, dampak yang dirasakan tidak terlalu besar.

"Tidak punya pilihan karena kalau tidak harga asumsi minyak cruel oil itu US$63  di APBN. Sekarang ini sudah US$98 atau US$100 dolar. Kan angkanya sudah luar biasa," tekan Luhut.

Ia mengatakan kalau kenaikan harga Pertamax tak dilakukan, Pertamina bisa babak belur.

"Jadi terpaksa kita harus lepas," sambungnya.

Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax mulai Jumat (1/4) ini. Mengutip laman resmi perseroan, kenaikan diberlakukan secara berbeda-beda di setiap daerah.

Untuk Bengkulu, Kepulauan Riau dan Batam, harga Pertamax dipatok naik dari Rp9.400 menjadi Rp13 ribu per liter.

Untuk Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat, harga Pertamax naik dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter.

Kemudian untuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan harga Pertamax naik dari Rp9.200 menjadi Rp12.750 per liter.

Kenaikan sama juga berlaku untuk Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.***

Sumber : CNN Indonesia
Editor : Ricky