Video Menegangkan, Detik-detik Polisi Menggerebek Markas Penipuan WN Cina di Jakbar

Di Baca : 10614 Kali

JAKARTA (KHC) - Polda Metro Jaya menggrebek sebuah rumah di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat pada Senin (25/11) sore tadi. Rumah tersebut digunakan sebagai markas penipuan via telepon oleh WN Cina.

Dalam aksi penggerebekan itu, polisi langsung mendobrak pintu rumah. Sontak membuat para pelaku kaget dan kocar-kacir.

Ada pelaku yang melarikan diri ke lantai atas hingga meloncat ke atap rumah sebelah. Namun, petugas secara sigap berhasil menangkap puluhan warga Cina itu. Sehingga satu persatu digiring ke lantai bawah sembari diikat menggunakan borgol plastik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, timnya sudah mengintai aktifitas para pelaku selam tiga bulan. Namun, pihaknya tak mau buru- buru menggerebek rumah yang dijadikan para pelaku sebagai kantor untuk menipu para korban.

“Ini hampir 3 bulan kita mengintai di lokasi ini. Dari informasi ini sudah kita dapat kemudiam kita lakukan pengintaian dan anggota juga sudah lama mengintai pergerakan mereka,” kata Yusri Yunus di Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (25/11).

Yunus katakan, 26 pelaku WNA penipuan via telepon itu digerebek di enam lokasi. Salah satunya di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat.

Selain itu, ada juga 2 dari WNI yang bertugas menjaga di Indonesia untuk melayani ketika ada korban warga Cina datang ke Indonesia.

“Jadi ada 26 pelaku disini di Kemanggisan ini, juga masih ada di TKP lainnya. Total 24 WNA Cina atau Tiongkok, dan 2 dari WNI yang bertugas menjaga disini, melayani para warga negara asing dari cina ini,” sambungnya.

Tak hanya itu, lanjut Yunus, pihaknya menduga ada bos besar yang membeckup penipuaan via telepon itu. Karena itu, penyidik tengah mendalami dugaan keterlibatan bos besar.

“Untuk bos besarnya masih kita dalami, kita dalmi bagaimana sistem sebenenrya. Nanti kita sampaikan,” ungkapnya.

Diketahui, Polda Metro Jaya telah menggrebek sebuah rumah di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat. Rumah tersebut kerap dipakai sebagai tempat menipu melalui sambungan telepon atau kasus cyber fraud.

Sebanyak 26 pelaku warga Cina diamankan. Modus para pelaku yaitu menelpon warga Cina dengan mengaku sebagai polisi. Para pelaku kemudian memberi tahu korbannya ada anggota keluarga yang tengah bermasalah secara hukum di Indonesia.

Dari penggerebekan itu, sejumlah barang bukti turut diamanakan yakni belasan ponsel, uang pecahan 50 dan 100 ribu juga alat- alat IT dan beberapa kotak.


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar