Jepang dan Tiongkok Jajaki Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Di Baca : 11348 Kali

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan peluang investasi pada kendaraan listrik (electric vehicle). BKPM mengungkapkan, saat ini investor asal Jepang dan Tiongkok tengah menjajaki peluang investasi tersebut.

"Terdapat perusahaan Jepang yang berencana membuka pabrik kendaraan listrik/hybrid," kata Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo di Beijing, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (25/11).

Hal tersebut disampaikannya pada perhelatan Bloomberg New Economy Forum (NEF) 2019 di Beijing Yanqi Lake International Convention Exhibiton Center (ICE), Beijing. Acara tersebut dihadiri lebih dari 500 pemerintah, politik, dan pebisnis terkemuka dunia. Adapun, BKPM dan KBRI Beijing diundang untuk mengisi salah satu rangkaian kegiatan Bloomberg NEF 2019.

Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia H.E. Djauhari pun menjelaskan, sektor kendaraan listrik tengah diminati investor Tiongkok. "Contohnya investor dari Nanning sedang dalam penjajakan dengan beberapa perusahaan baterai kendaraan listrik," ujar dia.

Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM Nurul Ichwan mengatakan rencana pembukaan industri kendaraan listrik/hybrid oleh Tiongkok dan Jepang akan menjadi hal yang menarik. Sebab, Indonesia memiliki bahan utama baterai yang melimpah, yaitu nikel. Selain kendaraan listrik, BKPM juga menawarkan sektor ekonomi digital dan sektor peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Founder Ferry Unardi, founder Traveloka mengatakan, perkembangan ekonomi digital di Indonesia sangat signifikan. Selain itu, banyak sektor potensial yang bisa digarap oleh investor. "Tidak hanya travel online dan e-commerce, atau ride hailing seperti Gojek, tetapi juga edukasi dan kesehatan," ujar dia.

Ferry menambahkan, sektor potensial dan model bisnis dalam ekonomi digital perlu didasarkan pada tren konsumen di Indonesia. Model bisnis tersebut perlu diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen pada saat ini dan masa mendatang. (Baca: Pemerintah Lirik Doosan Grup Korsel untuk Pacu Industri Mobil Listrik) Dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian yang lebih terhadap pengembangan ekonomi digital.

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi dan pusat riset. Adapun, pemerintah terus melakukan pengembangan dan perbaikan kebijakan. Hal tersebut guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan investasi dan peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB).

 


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar