Tingkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Infrastruktur Gas Bumi

Di Baca : 7611 Kali

JAKARTA (KHC) – Sebagai Subholding Gas yang berperan dalam mengelola 96% infrastruktur gas bumi nasional, PGN senantiasa menjaga kehandalan layanan agar nilai lebih gas bumi dapat optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam menjalankan perannya, PGN mengucapkan terima kasih atas masukan dan perhatian dari masyarakat terhadap layanan gas bumi, khususnya layanan gas bumi rumah tangga.

“Kami menghormati dan terbuka terhadap setiap pendapat dan masukan dari masyarakat untuk memperkuat kinerja PGN. kendala yang terjadi pada infrastruktur gas bumi selalu menjadi evaluasi bagi kami, sehingga kami dapat memperbaiki pelayanan gas bumi selanjutnya,” ujar Area Head  PGN Dumai dan sekitarnya, Arief Nurrachman (05/02/2021).

Arief menjelaskan bahwa dalam pembangunan jargas nasional mekanisme pelaksaan adalah KESDM menunjuk kontraktor pelaksana pekerjaan tersebut, dan dalam jangka 1 tahun setelah pekerjaan pembangunan selesai, maka ada masa 1 tahun pemeliharaan yang berfungsi untuk memastikan keamanan dan juga melakukan perbaikan - perbaikan atas pelaksanaan proyek tersebut yang menjadi tugas dan kewajiban kontraktor pelaksana proyek jargas di suatu Kota/Kabupaten.

Dalam kegiatan operasional misalnya ada proyek pembangunan dari pihak ketiga, tim PGN akan berkoordinasi dan berjaga di sekitar jaringan pipa. Jika terjadi kebocoran, tidak akan terjadi ledakan. Kalaupun terjadi kebakaran, penanganannya mudah. Kebocoran pipa jargas tidak akan menimbulkan ledakan, tetapi hanya akan memunculkan nyala api yang dapat segera ditangani dengan mudah.

“Yang akan kami lakukan secara intensif sebagai program baru di Kota Dumai adalah sosialisasi mengenai keamanan dan manfaat jaringan gas (jargas) rumah tangga agar masyarakat lebih mengenal bagaimana cara memelihara dan peduli terhadap infrastruktur gas bumi dan juga menangani keamanan dari gas bumi itu sendiri,” ujar Arief. 

Arief menambahkan, sosialisasi tersebut diselenggarakan untuk mengedukasi sekaligus mengajak masyarakaat untuk mendukung serta peduli terhadap upaya kehandalan jaringan pipa gas di lingkungan sekitar.

Gas bumi pada rumah tangga memiliki tekanan di bawah 100 milibar, secara teknis masuk ke dalam kategoei tekanan rendah. Selain itu, gas bumi juga diberi aroma agar gas yang aslinya tidak berwarna dan tidak berbau ini bisa mudah terdeteksi seandainya ada kebocoran.

“Adapun penyebab gas bocor bisa bermacam-macam. Pada pemakaian jargas, paling mungkin adalah pada pipa. Langkah pertama saat terjadi kebocoran adalah menutup keran gas yang terpasang di setiap rumah pelanggan,” ujar Arief.

Secara massa jenis, gas bumi lebih ringan daripada udara. Jadi apabila terjadi kebocoran pipa, segera lakukan tindakan seperti menutup keran gas. Apabila dapur sudah mempunyai jendela atau ventilasi maka gas akan segera menguap di udara terbuka dengan cepat sehingga tidak akan terakumulasi. Apabila tercium bau gas menyengat dihimbau untuk memadamkan listrik dan tidak menyalakan api atau kompor untuk sementara. Terkait ledakan pada gas, kemungkinan besar terjadi ketika zat tersebut terperangkap di ruang sempit yang tertutup dan terakumulasi pada tekanan tinggi. 

Dengan menggunakan gas bumi, masyarakat akan terbantu dengan energi yang mengalir 24 jam. Tata cara pembayaran pemakaian gas bumi lebih mudah dan harganya yang terjangkau membuat biaya dapur sehari-hari lebih efisien, sehingga bisa meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat.

PGN berkomitmen dalam pengoperasian infrastruktur dan peningkatan utilisasi gas bumi domestik di segala sektor. Apabila ada kekhawatiran terkait penggunaan gas bumi atau insiden pada infrastruktur gas bumi, masyarakat bisa menghubingi Contact Center PGN di nomor 1500645.***(Rls)


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar