Wahyudi El Panggabean : Keberanian Wartawan Lahir dari Kecintaan dan Skill Jurnalisme

Di Baca : 4718 Kali
Ket Foto : Direktur Utama, Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H.

MAKASAR (KHC) - Keberanian seorang wartawan memburu informasi kebenaran, hanya terlahir dari kecintaan  terhadap profesi serta skill jurnalisme yang dipunyainya.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama, Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., di Hotel Pesonna Makassar, Sulawesi Selatan, pekan silam.

"Atas dasar kecintaan terhadap profesi plus profesionalisme itulah seorang wartawan meraih keberanian 'tuk mengungkap kebenaran," kata Wahyudi saat tampil sebagai Pembicara bertajuk : "Strategi Wartawan Menembus Narasumber", dalam Pelatihan Jurnalis Sawit  Apkasindo untuk Area: Sulawesi - Papua.

Pelatihan yang dilaksanakan secara Hybrid itu diikuti 50 peserta (30 peserta  on-line dan 20 peserta hadir off line). Kegiatan dipusatkan di Aula Hotel Pesonna, Makassar 2 hari (29 - 30 Oktober 2021).

Selain itu, Wahyudi menyebut kekuatan seorang Wartawan sangat bergantung pada pemahamannya serta ketaatannya pada Kode Etik Jurnalistik Indonesia (KEJI).

"Jika wartawan paham dan taat KEJI, itu artinya wartawan itu memiliki moral yang baik. Kebaikan adalah sumber dari keberanian seseorang," kata Wahyudi yang juga penulis buku-buku jurnalis itu.

Menurut Wahyudi era kini dengan perkembangan informasi yang sangat pesat, wartawan mesti senantiasa meningkatkan skill dan profesionalismenya.

"Kesediaan untuk terus belajar juga lahir dari rasa cinta pada profesi ini. Padahal, tanpa  belajar kontinu tentang ilmu jurnalis, seorang wartawan akan tergilas kemajuan," katanya.

"Jadi sikap dasar yang harus dimiliki seorang yang ingin menjadi wartawan profesional adalah kecintaan pada profesi dan jangan berhenti belajar," kata Wahyudi yang juga dikenal sebagai seorang Motivator itu.***(Rdk)


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar