Perguruan Silat Tradisi Punyian Warisan Gelar Helat Penyerahan Busana Sakral dan Penabalan Gelar Pendekar

Di Baca : 692 Kali
Teks foto : Perguruan Silat Tradisi Punyian Warisan

DUMAI (KHC) - Dewasa ini, dengan begitu derasnya arus modrenisasi yang perlahan mengikis kearifan lokal khususnya di tanah melayu, membuat sebagian orang berupaya agar adat resam budaya melayu yang diwariskan turun temurun tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan.

Itu lah yang dilakukan Perguruan Silat Tradisi Punyian Warisan yang saat ini berada dalam arahan Datuk Amin Laksamana.

Perguruan tersebut menggelar helat Penyerahan Busana Sakral dan Penabalan Gelar, yang dilangsungkan di Gelanggang Amin Laksamana, Gang Serai, Kelurahan Simpang Tetap Darul Ichsan, Rabu (22/2).

Acara yang sarat dengan prosesi tradisi melayu tersebut tampak sakral dan berlangsung dengan khidmat.

Selawat bersama mengawali rangkaian prosesi penyerahan busana sakral dan penabalan gelar, sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan pujian untuk Nabi Muhammad SAW.

Dilanjutkan dengan prosesi inti, yakni penyerahan busana sakral  kepada 7 murid perguruan yang dilakukan langsung oleh Datuk Amin Laksamana.

Khusus kepada 2 pesilat atas nama Andi Zaharudin Bin Alm. Syamsuddin dan Rizal Bin Zainal, selain menerima busana sakral juga ditabalkan Datuk Amin. Andi kini resmi bergelarkan Pendekar Gagak di Rimba, sedangkan Rizal kini bergelar Pendekar Elang Buana.

Prosesi Tepuk Tepung Tawar diiringi Kompang Tradisi Melayu Sabilillah menghiasi acara penabalan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus doa selamat untuk  2 pendekar yang baru saja ditabalkan.

Kemudian, Datuk Amin Laksamana memimpin Pembacaan Ikrar Janji Taat Setia Pendekar yang diikuti dengan semangat oleh seluruh pesilat Perguruan Silat Tradisi Punyian Warisan, dilanjutkan dengan kata nasehat yang disampaikan Datuk Jamik.

Dijelaskan Datuk Amin dalam kesempatan wawancara,  acara malam ini merupakan bentuk penghargaan kepada murid di Perguruan Silat Tradisi Punyian Warisan.

“Pesilat yang mendapat busana sakral dan ditabalkan pada malam ini adalah mereka yang telah belajar sekian lama, susah payah, pahit manis dirasakan. Alhamdulillah, ada 2 murid yang baru saja ditabalkan sebagai pendekar, itulah hasil buah atas apa yang telah dipelajari,” ucapnya.

Selain merupakan wujud apresiasi kepada murid, prosesi itu juga sebagai salah satu upaya perguruan yang dibinanya untuk melestarikan khazanah budaya melayu di Kota Dumai.

“Melalui helat ini, kami ingin mengenalkan kepada masyarakat melayu, khususnya bagi generasi muda melayu yang masih belum mengenal budaya melayu. Nah disini kita nak tampilkan, nak tonjolkan bahwasannya budaya melayu ini merupakan suatu keunikan dan kebanggaan untuk anak-anak melayu itu sendiri maupun orang lain,” ungkap Datuk Amin.

Lebih lanjut disampaikannya, generasi muda melayu jangan sampai tak kenal dengan budayanya yang melekat dengan syariat Islam, taat dan setia kepada bangsa dan negara, kepada orang tua serta guru-gurunya.

“Adab dijaga, sopan santun dibawa. Inilah harapan saya kepada anak-anak muda melayu, terkhusus kepada anak didik saya, bagaimana caranya ia bisa menjaga adab dan tingkah lakunya baik di dalam maupun diluar gelanggang dan menjadi cerminan untuk pemuda pemudi di luar sana. Inilah anak melayu,” pungkasnya.***(Rls) 


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar