Teks foto : Ichrom bersama petugas desa bangko masraya saat berjumpa dengan pihak perusahaan dilokasi lahan milik Abdul Manaf
ROHIL (KHC) - Pengukuran lahan milik Abdul Manaf berada di wilayah Desa Bangko Masraya Kabupaten Rokan Hilir berujung ricuh. Pasalnya, petugas desa bersama tim pengukur diduga mendapat hadangan dari pihak perusahaan PT Gunung Mas Raya perkebunan kelapa sawit Grup Salim Ivomas Pratama (SIP), pada Senin (22/9).
Menurut keterangan Anak Abdul Manaf, Ichrom mengatakan pengukuran tersebut dilakukan atas permintaan dirinya sebagai pemilik lahan untuk mendapat kejelasan hak atas tanahnya.
Namun, saat proses akan dimulai, beberapa perwakilan perusahaan disebut menolak kegiatan itu dengan alasan lahan berada di dalam area Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan.
“Kami hanya ingin memastikan batas tanah sesuai dokumen yang kami miliki dan telah kami ploting koordinat tanah kami ke Badan pertanahan Nasional (BPN) kabupaten rohil, Tapi pihak perusahaan langsung menghadang dan melarang pengukuran yang dilakukan,” ujar Ichrom dengan nada kecewa.
Ichrom berharap pemerintah daerah maupun pihak berwenang segera turun tangan menyelesaikan persoalan lahan ini agar tidak berlarut-larut.
"Kita minta Pemkab agar bisa melakukan ketegasan sikap terhadap permohonan lahan ayah saya, jika nanti orang perusahaan tersebut tidak bisa menunjukkan legal mereka, maka jangan ada lagi menghalangi pengukuran lahan milik ayah saya," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bangko Masraya, Ismail bersama petugas desa yang hadir menegaskan bahwa pengukuran ini merupakan prosedur resmi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Kami bekerja sesuai aturan. Kalau ada keberatan dari perusahaan, seharusnya ditempuh lewat jalur mediasi, bukan dengan menghalang-halangi,” ungkap Ismail.
Dijelaskan Ismail, pengukuran terpaksa ditunda untuk menghindari konflik lebih lanjut.
"Ini kita tunda dulu pengukuran, saya akan laporkan ke pak penghulu, karna prosedur undangan mediasi telah dilakukan sebanyak tiga kali, namun pihak perusahaan tidak pernah menghadiri, maka jangan ada lagi menghalangi untuk melakukan pengukuran," sebutnya dengan nada tegas saat di konfirmasi kabarheadline.com melalui handphone celluller.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Gunung Mas Raya Grup Salim Ivomas Pratama belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.
Penulis : Ricky