Dollar AS Masih Jadi Pilihan Untuk Investasi Jangka Panjang

Di Baca : 6243 Kali
Jakarta (KabarHeadline.com) - Mata uang dollar AS masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang. Pilihan mengenai hal tersebut mengemuka saat perusahaan asuransi jiwa Great Eastern Life Indonesia meluncurkan produk bancasurrance bertajuk Legacy Protector hari ini di Jakarta. Produk ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Bank OCBC NISP. "Produk ini akan didistribusikan melalui jaringan kantor cabang Bank OCBC NISP," tutur Presiden Direktur dan CEO PT Great Eastern Life Indonesia Clement Lien. Lebih lanjut, Clement menerangkan bahwa produk jangka panjang ini di Indonesia menggunakan mata uang dollar AS. Mata uang ini terbilang relatif aman setidaknya sisi nilai tukar. Dana pada program ini, salah satunya, diputar melalui instrumen obligasi negara Republik Indonesia. Sementara, di Singapura, produk yang sudah ada sejak 2015 itu menggunakan mata uang dollar Singapura. Premi minimumnya 100.000 dollar Singapura. Tercatat ada beberapa penawaran bagi calon nasabah untuk membeli produk ini. Pertama, nasabah cukup membayar premi tunggal sekali. Minimum premi adalah 10.000 dollar AS. Legacy Protector menawarkan return 2,5 persen mulai tahun ke lima hingga sepuluh tahun ke depan. Pada tahun sesudah sepuluh tahun ke depan, return yang ditawarkan menjadi 1,5 persen. Selanjutnya, polis Legacy Protector bisa dialihkan ke generasi berikutnya dan aman secara finansial. Lantas, jaminan proteksi yang diberikan besarnya 105 persen dari nilai premi tunggal yang dibayarkan. "Nasabah akan mendapatkan manfaat lebih jika hidup sehat dan lebih lama," ujar Clement Lien. Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Direktur Bank OCBC NISP Thomas Low mengatakan bahwa Legacy Protector menyasar, salah satunya, nasabah premium Bank OCBC NISP di Indonesia. Catatan dari bank tersebut menunjukkan sekitar 30.000 nasabahnya menyimpan dana dalam bentuk dollar AS.*** Sumber : Kompas.com


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar