Beralih Sistem Perkuliahan dari Offline ke Online, Ini Komentar Mahasiswa STIE – TN Dumai

Di Baca : 23773 Kali
Ket Foto: Kiri : Perkuliahan offline (tatap muka), Kanan : Perkuliahan online via aplikasi zoom oleh Mahasiswa STIE - Tuah Negeri Dumai.

DUMAI (KHC) - Beralihnya sistem perkuliahan dari offline menjadi online memberikan dampak yang cukup besar kepada mahasiswa. 

Peliknya pro-kontra dibalik sistem perkuliahan online membuat sebagian besar mahasiswa sulit dalam melakukan perkuliahan online. Hal ini dikarenakan tidak adanya tutor langsung yang dapat menjelaskan materi.

Dengan keadaan seperti ini, mahasiswa STIE – Tuah Negeri Dumai juga merasakan dampak yang sama dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. 

Terlebih untuk ilmu bidang akuntansi yang harus dipelajari secara mandiri membuat sebagian besar mahasiswa mencari cara lain untuk dapat memahami materi. 

“Berdasar pengalaman saya sendiri, pertemuan tatap muka pun masih membuat saya tidak mengerti dengan materi yang dipaparkan, ditambah lagi dengan adanya kuliah-kuliah online, hal itu membuat saya mencari cari lain agar dapat memahami materi. Biasanya saya akan akan mencari tutor-tutor online atau bertanya kepada teman yang lebih memahami isi materi,” jelas Lilis Wardiani, mahasiswi semester 4 STIE – Tuah Negeri Dumai, Kamis (16/04/2020). 

Tekanan kuliah online juga berasal dari tugas-tugas yang menumpuk. Tidak dipungkiri bahwa antara kuliah online dan kuliah offline sama-sama memiliki tugas. Namun dengan adanya kelas online, mahasiswa lebih sering menghabiskan waktunya di depan gadget dan tidak bertemu dengan kawan sejawat. Hal ini menyebabkan kelelahan mental dari mahasiswa itu sendiri. 

“Ekspektasi awal saya kuliah online itu menyenangkan. Namun semakin kesini semakin saya merasakan bahwa kuliah offline sebenarnya lebih menyenangkan daripada kuliah online,"jelas Nadhira, mahasiswa semester 4 STIE – Tuah Negeri Dumai.

Pada kuliah offline, mahasiswa bisa berkumpul dengan kawan sejawat, hal ini dapat sedikit mengurangi beban-beban dari tugas yang diberikan. Di kuliah offline mahasiswa juga bisa langsung bertanya tanpa harus menunggu terlalu lama. 

Sedangkan pada kuliah online, mahasiswa harus menunggu beberapa saat agar pertanyaan mendapat jawaban, namun disisi lainnya mereka harus memperhatikan deadline dari pengumpulan tugas itu sendiri. 

Kemampuan mahasiswa yang berbeda menuntut cara penyelesaian yang efektif dari dosen-dosen yang berpengalaman. Tidak hanya mementingkan pengumpulan tugas, dosen juga harus dapat melihat sisi lain dari pemahaman seorang mahasiswa. Tugas-tugas yang diselesaikan tidak berarti seorang mahasiswa itu memliki pemahaman yang yang diharapkan terlebih dengan perubahan yang sangat drastis ini.

“Pada mata kuliah tertentu, tidak terdapat penjelasan yang berkaitan dengan materi, hal ini merupakan kelemahan yang sering terjadi pada perkuliahan online,” jelas Lidya Margaretha mahasiswa semester 4 STIE – Tuah Negeri Dumai.

Tuntutan dari deadline membuat sebagian mahasiswa yang tidak mengerti hanya melakukan copy paste. 

Dengan adanya kuliah online mahasiswa dituntut lebih kreatif dalam pemecahan masalah. Kuliah online membuat kita semua, baik dosen ataupun mahasiswa menjalin kerjasama agar terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif bahkan lebih efektif dari pembelajaran offline.***

Penulis: Ayu Andini (Lembaga Pendidikan Wartawan) PJC Dumai Angkatan II


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar