Mantan Ketua RT di Dumai Diduga Aniaya Pekerja Kebun Sawit

Di Baca : 568 Kali

KABARHEADLINE.COM - Seorang pekerja di perkebunan sawit di Kota Dumai di duga dianiaya dan diikat didepan istrinya, pelaku penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh mantan ketua RT bersama dengan tiga orang anaknya.

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut dialami oleh Ali Sukianto (49) warga jalan Gatot Subroto KM 22  atau jalan lintas Dumai Medan Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai pada Jumat (16/6/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Diceritakan Ali Sukianto, bahwa dirinya mendapatkan perlakukan kasar oleh mantan ketua RT 10 Jalan Gatot Subroto kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai yang berinisial AL bersama dengan tiga orang anaknya.

Saat itu dikatakannya, dirinya bersama dengan istrinya Beni Wati (40) hendak melaksanakaan aktivitas dikebun sawit milik bosnya yang berada di jalan lingkar Parit Kitang.

Disaat itu Ali melihat AL bersama tiga orang anak datang menggunakan sebuah mobil jenis jeep berwarna hitam menghampirinya.

Melihat kedatangan AL bersama tiga orang anaknya tersebut, Ali meminta kepada sang istri untuk mengambil hanphone untuk merekam situasi saat itu.

"Saya sudah merasa ada hal yang tidak wajar yang akan terjadi, makanya saya suruh istri saya untuk merekam video menggunakan handphone," kata Ali, Selasa (20/6/2023).

Saat istrinya merekam kedatangan mantan RT tersebut, salah seorang anak AL merampas perangkat telepon seluler tersebut dengan cara kasar.

"Disaat itu juga saya yang tengah menggendong alat penyemprot racun dipiting hingga terjatuh oleh mereka, dan saya sempat melakukan perlawanan," katanya.

Selain dipiting seperti yang dilakukan petarung gulat bebas, dirinya yang terjatuh sempat dihimpit oleh para terduga pelaku.

Setelah itu dikatakannya, kedua tangganya diikat oleh terduga pelaku menggunakan tali, tidak hanya itu para terduga pelaku dikatakannya juga berusaha menutupi wajahnya dengan menggunakan alat seperti kain handuk.

"Dalam kondisi tangan terikat, mereka menghatam wajah saya dengan menggunakan pohon sawit kecil yang berada didekat lokasi, selain itu saya dipukul dan juga diseret mereka," katanya menjelaskan.

Dengan kondisi tangan yang masih terikat, dirinya diangkut kedalam mobil berjenis jeep berwarna hitam tersebut menuju ke sebuah tempat jual beli tanda buah segar (TBS) buah sawit atau Ram Sawit yang berada di jalan Gatot Subroto atau jalan lintas Dumai Medan tersebut.

"Sesampainya disana, saya berteriak minta tolong, namun tidak ada yang menolong, dan saya juga dikurung didalam mobil sekitar tiga puluh menit," katanya kembali.

Dijelaskannya kembali, bahwa mantan ketua RT tersebut sempat ingin menempelkan api rokok kewajahnya, namun dihalangi anaknya.

"AL sempat mengatakan kepada saya, apa hebatnya kau, sok hebat kau,"katanya mengulangi kata AL pada saat dirinya disekap.

Ali mengatakan dirinya berhasil diselamatkan oleh anggot Bhabinkantibmas Polsek Sungai Sembilan bersama dengan anak serta istrinya.

Terkait penganiayaan tersebut, dirinya belum mengetahui motif para terduga pelaku terhadap dirinya.

"Kalau ini terkait lahan sawit yang saya kerjakan, apa salah saya, saya disini cuma bekerja disuruh mengelola oleh yang punya tanah, kenapa saya diperlakukan seperti seorang maling," ucapnya kesal.

Terkait dugaan penganiayaan tersebut, dirinya juga telah membuat laporan ke Polsek Sungai Sembilan, dan keempat orang yang diduga pelaku dikatakannya juga sudah diamankan oleh pihak Kepolisian setempat.

"Pihak keluarga mereka datang kerumah saya bersama seorang yang mengaku wartawan, mereka ingin meminta saya untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, namun saya tolak, saya berharap kepada pihak Kepolisian dapat memproses mereka sesuai dengan undang-undang berlaku," katanya berharap.

Hingga saat ini, Ali masih merasakan sakit disekitar tubuhnya, ditambah lagi dadanya terasa sakit akibat penganiayaan yang didapatkannya.

"Saya punya penyakit sesak nafas, ditambah lagi dengan penganiayaan ini, saya bernafas bertambah berat, dan saya merasa trauma dengan kejadian ini," katanya mengakhiri.

Istri Korban Berusaha Minta Tolong

Selain Ali, Beni Wati juga mendapatkan tidakan kasar terduga pelaku yang merupakan mantan Ketua RT 10 jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan yang berinisial AL bersam tiga orang anaknya  tersebut.

Dikatakan Beni, dirinya juga sempat dipiting oleh para pelaku yang berusaha mengambil hanphone yang digunakannya untuk merekam pada saat itu.

"Sampai saat ini leher saya masih sakit, selain itu jari saya ada yang berdarah pada saat itu," katanya.

Saat kejadian, Beni dan Ali juga sempat meminta pertolongan di lokasi kejadian, namun tidak ada yang menolong atau mendekat.

"Sampai sakit kerongkongan saya berteriak minta tolong, namun orang-orang hanya melihat saja," kata Beni menjelaskan.

Beni menjelaskan, bahwa selain Handphone, kunci sepeda motor yang dia gunakan bersama suaminya untuk menuju kelokasi disita oleh para terduga pelaku.

"Saat suami saya dimasukkan kedalam mobil, barulah mereka memberikan kunci sepeda motor saya, kalau Handphone saya mereka kasi saat sudah di RAM," katanya.

Saat kunci sepeda motor sudah ditangan, Beni langsung menuju kerumah nya untuk memberitahu kepada anak dan saudaranya terkait peristiwa tersebut.

"Saat mereka melintas didepan rumah, saya langsung berteriak kepada anak saya, itu bapak kalian dibawa didalam mobil," ucapnya.

Diucapkannya juga, bahwa saat itu juga Beni bersama dengan anaknya mencari pertolongan, beruntung ada seorang anggota Bhabinkantibmas Polsek Sungai Sembilan yang saat itu tengah berpatroli.

Dengan adanya anggota Kepolisian dari Polsek Sungai Sembilan, Polres Dumai tersebut, Beni dan anaknya memberanikan diri untuk mencari suaminya, dan mereka berhasil menemukan suaminya masih berada di dalam mobil berjenis Jeep berwarna hitam di halaman RAM Sawit yang berada di jalan Gatot Subroto tidak berapa jauh dari jembatan PAM Durolis Dumai.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak Bhabinkantibmas itu, kalau tidak ada beliau entah bagaimana nasib suami saya," katanya kembali.

Dirinya juga berharap kepada pelaku yang sudah diamankan pihak Kepolisian untuk dihukum seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar