Bripka Arfan Saragih, Polda Sumut Bentuk Tim Gabungan Terkait Kematian Anggota Satlantas Polres Samosir

Di Baca : 494 Kali
Bripka Arfan Saragih

KABARHEADLINE.COM - Bripka Arfan Saragih belakangan banyak diperbincangkan, karena anggota Satlantas Polres Samosir di kabarkan tewas akibat bunuh diri.

Bripka Arfan Saragih saat ini namanya tengah banyak diperbincangkan oleh banyak orang di media sosial.

Dari pemeriksaan awal, kematian korban diduga akibat meminum racun sianida.

Sianida tersebut dibeli secara daring dari Bogor.

Jasadnya ditemukan di Desa Siogung Ogung, Pangururan, Kabupaten Samosir.

Ia diduga terlibat dalam penggelapan uang pajak Rp2,5 miliar di Samsat Samosir UPT Pangururan.

Keluarga merasa janggal atas kematian Bripka Arfan yang terkesan aneh.

Hal ini disampaikan istri Arfan, Jeni Irene Simorangkir.

Dalam keterangannya seperti yang dilansir Suaramerdeka.com, sang suami sempat mendapat ancaman dari atasan sebelum diberitakan meninggal dunia.

Ia menyebutkan bahwa Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman mengancam akan membuat hidup keluarga Arfan menderita.

Dirinya juga merasa kasus yang dialami suami hingga akhirnya meninggal terlalu banyak drama.

"Ini pun mereka mengatakan karena minum sianida, ini seperti terlalu banyak drama," jelasnya.

Ayah Bripka Arfan, Fince Saragih justru menemukan kejanggalan lain. Hal itu didapatkan sebelum jenazah Arfan dimakamkan.

Fince mengetahui bahwa bagian kepala belakang Arfan melunak.

Pada bagian kepala, terdapat juga luka tusuk dan seperti terbakar.

Atas kondisi ini, keluarga lantas membuat laporan ke Mapolda Sumut.

Laporan ini telah diterima oleh Kapolda Sumut, dan pihaknya berjanji akan memproses sesuai prosedur yang berlaku.

Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi mengkonfirmasi kabar ini kepada media.

"Kapolda sudah bertemu dengan istri almarhum dan mendengar apa yang menjadi kegusaran pihak keluarga," katanya, Jumat 24 Maret 2023 malam.

Lebih lanjut, Polda Sumut kini telah membentuk tim gabungan dari reskrimsus dan reskrimum hingga propam.

Hadi menambahkan bahwa proses penanganan kasus akan berjalan terbuka dan transparan.

"Bapak Kapolda memastikan proses penanganan perkara yang saat ini ditarik Polda Sumut berjalan transparan dan terbuka," jelas Hadi.


[Ikuti KabarHeadline.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar